Selamat Datang

Silahkan cari yang rekan-rekan perlukan n kalo bisa leave comment untuk perbaikan ke depannya

Thursday, March 25, 2010

Samsung C6625 vs Nokia E63

Samsung C6625 vs Nokia E63 : Dua Ponsel QWERTY Segmen Menengah


Samsung C6625 vs Nokia E63 :
Dua Ponsel QWERTY Segmen Menengah
Ponsel berdisain monoblok dengan keyboard lengkap ala QWERTY, sesungguhnya bukan barang baru lagi. Tetapi akhir-akhir ini konsumen begitu menggemari disain ponsel demikian. Melihat peluang bisnis ini, Samsung dan Nokia menciptakan ponsel QWERTY untuk segment kelas menengah melalui seri C6625 dan E63. Apa yang membuat ponsel-ponsel tersebut istimewa ? Mari kita singkap keduanya dalam segment Techno Compare berikut ini.
Ponsel dengan desain monoblok dengan keyboard lengkat atau QWERTY kini bukan semata monopoli smartphone yang didedikasikan bagi kalangan atas. Segmen menengah bahkan untuk entry level pun kini sudah dipenuhi oleh ponsel berkeyboard QWERTY. Pada awalnya model ponsel demikian agak susah diterima oleh pasar. Hanya kalangan tertentu seperti profesional dan business person saja yang menggemari ponsel jenis ini.
Tapi lambat laun, seiring dengan hadirnya ponsel Blackberry yang sangat memikat dan identik dengan format monoblok, para vendor berlomba-lomba menciptakan ponsel model demikian. Alhasil, masyarakat yang kepincut dengan Blackberry tapi secara finansial tidak menunjang, mereka melirik ponsel QWERTY dengan harga terjangkau, apapun itu mereknya.
Dua vendor yang ingin merasakan manisnya di segmen smartphone monoblok kelas menengah adalah Samsung lewat seri C6625 dan Nokia dengan E63-nya. Kedua vendor ini sesungguhnya bukan kali pertama menelorkan model ini. Hanya saja, mereka jeli melihat peluang pasar, maka muncullah kedua seri tersebut. Untuk sistem operasi, baik Samsung masih mengandalkan Windows Mobile, dan Nokia setia dengan Symbian.
Dengan Windows Mobile 6.1, C6625 menghadirkan pengalaman PC kedalam ponsel. Anda dapat merasakan kekuatan dan kenyamanan program pada PC sambil bepergian. Semua program yang biasa digunakan tersedia juga dalam versi mobile-nya. Sementara pada Nokia E63, dengan Symbian S60 Edisi 3.1, pengguna dapat mengakses file PC dari manapun, atau bagi foto pada jaringan sosial, Nokia E63 dapat melakukan keduanya dan lebih banyak lagi.
Untuk media rekam gambar, baik E63 maupun C6625 dapat merekan momen special dengan kamera sebesar 2 mega piksel yang tertanam pada ponsel ini. Ponsel Samsung yang seharga Rp 2,6 juta ini dilengkapi dengan fitur terkini termasuk Smile Shot dan 4 kali perbesaran digital, ponsel ini juga mampu merekam video berkualitas tinggi.
Untuk koneksitas, Samsung lebih unggul karena pengguna dapat berselancar di dunia maya lewat jaringan HSDPA/3.5G. Adapun E63 levelnya sedikit dibawah atau hanya mampu berjalan di jaringan 3G. Selebihnya, kedua ponsel ini dilengkapi fasilitas wi-fi, bluetooth, dan kabel data. Untuk layar display, C6625 berukuran 2.6” QVGA LCD, mampu menampilkan teks yang panjang dengan sudut pandang lebar. Sementara E63 yang dijual dengan harga sekitar Rp 3 juta ini sedikit lebih kecil atau berukuran 2,36 inch.

Nokia E63Ponsel berdisain monoblok dengan keyboard lengkap ala QWERTY, sesungguhnya bukan barang baru lagi. Tetapi akhir-akhir ini konsumen begitu menggemari disain ponsel demikian. Melihat peluang bisnis ini, Samsung dan Nokia menciptakan ponsel QWERTY untuk segment kelas menengah melalui seri C6625 dan E63. Apa yang membuat ponsel-ponsel tersebut istimewa ? Mari kita singkap keduanya dalam segment Techno Compare berikut ini.

Ponsel dengan desain monoblok dengan keyboard lengkat atau QWERTY kini bukan semata monopoli smartphone yang didedikasikan bagi kalangan atas. Segmen menengah bahkan untuk entry level pun kini sudah dipenuhi oleh ponsel berkeyboard QWERTY. Pada awalnya model ponsel demikian agak susah diterima oleh pasar. Hanya kalangan tertentu seperti profesional dan business person saja yang menggemari ponsel jenis ini.

Tapi lambat laun, seiring dengan hadirnya ponsel Blackberry yang sangat memikat dan identik dengan format monoblok, para vendor berlomba-lomba menciptakan ponsel model demikian. Alhasil, masyarakat yang kepincut dengan Blackberry tapi secara finansial tidak menunjang, mereka melirik ponsel QWERTY dengan harga terjangkau, apapun itu mereknya.

Dua vendor yang ingin merasakan manisnya di segmen smartphone monoblok kelas menengah adalah Samsung lewat seri C6625 dan Nokia dengan E63-nya. Kedua vendor ini sesungguhnya bukan kali pertama menelorkan model ini. Hanya saja, mereka jeli melihat peluang pasar, maka muncullah kedua seri tersebut. Untuk sistem operasi, baik Samsung masih mengandalkan Windows Mobile, dan Nokia setia dengan Symbian.

Samsung C6625Dengan Windows Mobile 6.1, C6625 menghadirkan pengalaman PC ke dalam ponsel. Anda dapat merasakan kekuatan dan kenyamanan program pada PC sambil bepergian. Semua program yang biasa digunakan tersedia juga dalam versi mobile-nya. Sementara pada Nokia E63, dengan Symbian S60 Edisi 3.1, pengguna dapat mengakses file PC dari manapun, atau bagi foto pada jaringan sosial, Nokia E63 dapat melakukan keduanya dan lebih banyak lagi.

Untuk media rekam gambar, baik E63 maupun C6625 dapat merekan momen special dengan kamera sebesar 2 mega piksel yang tertanam pada ponsel ini. Ponsel Samsung yang seharga Rp 2,6 juta ini dilengkapi dengan fitur terkini termasuk Smile Shot dan 4 kali perbesaran digital, ponsel ini juga mampu merekam video berkualitas tinggi.

Untuk koneksitas, Samsung lebih unggul karena pengguna dapat berselancar di dunia maya lewat jaringan HSDPA/3.5G. Adapun E63 levelnya sedikit dibawah atau hanya mampu berjalan di jaringan 3G. Selebihnya, kedua ponsel ini dilengkapi fasilitas wi-fi, bluetooth, dan kabel data. Untuk layar display, C6625 berukuran 2.6” QVGA LCD, mampu menampilkan teks yang panjang dengan sudut pandang lebar. Sementara E63 yang dijual dengan harga sekitar Rp 3 juta ini sedikit lebih kecil atau berukuran 2,36 inch.

No comments:

Post a Comment